Rabu, 06 Maret 2013

Sifilis (Raja Singa)

Pengertian

Sifilis adalah infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral, Treponema Pallidum. Kecuali penularan neonatus (bayi baru lahir), sifilis hampir selalu ditularkan melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi; namun spiroketa T. Pallidum dapat menembus sawar plasenta dan menginfeksi neonatus. Spiroketa memperoleh akses melalui kontak langsung melalui lesi (luka) basah terinfeksi dengan setiap kerusakan, walaupun mikroskopik, di kulit atau mukosa penjamu. Sifilis dapat disembuhkan pada tahap-tahap awal infeksi, tetapi apabila dibiarkan penyakit ini akan dapat menjadi infeksi yang sistemik (beredar ke peredaran darah) dan kronis (menahun). Infeksi sifilis di bagi menjadi 3 fase : primer, sekunder, termasuk sifilis laten dini dan lanjut; dan tersier. Setiap fase memiliki gejala dan tanda sendiri.
Gejala dan Tanda
Sifilis primer
Biasanya tanda klinis awal sifilis adalah benjolan kecil yang padat muncul 10 sampai 90 hari saat terpajan di kulit yang terpajan dengan siroketa. Dalam satu sampai beberapa minggu, benjolan padat tadi akan berubah menjadi ulkus (luka terbuka) merah, indolen (tidak nyeri), dan berbatas tegas yang disebut chancre dan dipenuhi oleh spirokaeta.(gambar 1). Chancre yang sangat menular ini memiliki ukuran beragam dari beberapa milimeter sampai lebih dari 2 cm. Chancre dapat ditemukan dimana saja tetapi paling sering di penis, anus, dan rektum pada laki-laki, dan vulva, perineum, dan serviks pada perempuan. Chancre di luar kelamin juga dapat di temukan pada rongga mulut, jari tangan, dan payudara. Chancre akan sembus sepontan dalam 4 samapi 6 minggu.


Gambar 1
Sifilis sekunder
Apabila tidak diobati, tanda-tanda sifilis sekunder akan mulai timbul dalam 2 sampai 6 bulan setelah pajanan. Sifilis sekunder adalah penyakit sistemik dengan spirokaeta yang menyebar dari chancre dan kelenjar limfe kedalam aliran darah dan ke seluruh tubuh, menimbulkan beragam gejala yang jauh dari lokasi infeksi semula. Sistem yang paling sering terkena adalah kulit, limfe, saluran cerna, tulang, ginjal, mata, dan sistem saraf pusat. Tanda tersering pada sifilis sekunder adalah ruam kulit yang berisi benjolan-benjolan padat  yangterjadi pada 80% kasus. Lesi biasanya simetrik, tidak gatal, dan mungkin meluas; lesi di telapak tangan dan kaki merupakan gambaran yang paling khas. (gambar 2 dan 3).
gambar 2




gambar 3
Gejala dan tanda lain pada sifilis sekunder adalah pembesaran kelenjar limfa, lemas, demam ringan, nyeri kepala, tidak nafsu makan, penurunan berat badan, kebotakan serta nyeri tulang dan sendi.
Masa laten adalah tahap saat pasien memberi hasil positif pada uji serologis untuk sifilis., tetapi secara klinis tidak ada gejala yang tampak dan hasil uji laboratorium terhadap cairan serebrospinalis (CSF) normal.
Sifilis tersier
Sekitar 30% pasien sifilis primer dan sekunder yang tidak diobati akan mengalami sifilis tersier. Sifilis tersier jinak di tandai dengan adanya guma (gambar 4), yaitu benjolan kecil dengan bagian tengah mengalami nekrosis dengan sedikit peradangan. Guma dapat timbul dimana saja, termasuk kulit, tulang, selaput lendir, mata, viscera, dan sistem saraf pusat.
 
gambar 4

Pengobatan
Injeksi penisilin IM (Intra Muscular) merupakan pilihan penanganan untuk semua stadium sifilis.dosis dan lama pemberian bergantung pada stadium dan gambaran klinis penyakit yang tampak. Penisilin juga merupakan satu-satunya terapi yang manjur untuk sifilis pada kehamilan.

3 komentar: